genjer Limnocharis flava

Tanaman air di Indonesia sangatlah beragam, baik yang ada di laut maupun di perairan darat. Salah satu jenis tanaman di perairan darat yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia adalah genjer atau dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama L. Flava. Genjer merupakan salah satu produk sayuran yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Genjer di Sumatra dikenal dengan nama haleyo dan eceng, sedangkan di Pulau Jawa dikenal dengan nama saber dan centongan.  Genjer merupakan tanaman yang hidup di daerah perairan yang sejak lama telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan maupun pakan.Tanaman ini tumbuh di rawa-rawa, perairan dangkal misalnya sawah, kolam ikan, dan parit-parit.    (Bergh 1994). Tanaman genjer yang digolongkan sebagai tanaman sayur-sayuran, dimanfaatkan oleh masyarakat di Asia  (khususnya Indonesia, Thailand dan India) sebagai sayuran pendamping saat makan.




Gambar 1.1 Genjer (Limnocharisflava)


Klasifikasi genjer :

Kingdom         : Plantae
Divisi              : Magnoliophyta
Anakdivisi      : Angiospermae
Classis            : Monocotyledonae
Ordo                : Alismatales
Familia           : Limnocharitaceae
Genus              : Limnocharis
Spesies            Limnocharisflava 



.    Tanaman genjer mengandung gizi yang cukup lengkap, dari protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin.Salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia adalah mineral.Mineral merupakan bagian dari penyusun tubuh manusia. Sediaoetama (1993) menyebutkan bahwa sekitar 4% dari tubuh manusia terdiri atas mineral, yang dalam analisa bahan makanan tertinggal sebagai kadar abu. Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan (Almatsier 2003).Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro.Sayuran, terutama genjer sangat mudah didapatkan oleh semua kelas masyarakat.Salah satu metode pemasakan tanaman genjer yang biasa dilakukan di Indonesia adalah dengan dikukus. Pengukusan adalah proses pemanasan yang bertujuan menonaktifkan enzim yang akan mengubah warna, cita rasa, maupun nilai gizi yang dilakukan pada suhu air lebih dari 66 ºC, tetapi kurang dari 82 ºC (Novary 1999).
Berdasarkan susunan tulang daun, tanaman genjer memiliki tulang daun yang melengkung yaitu daun yang susunan tulang daunnya melengkung.Bagian daun terlebar pada genjer terletak pada bagian tengah helaian daun.Ujung distal helai daun (apex) meruncing (acuminatus). Tunggal, roset akar, bertangkai persegi, lunak, panjang 15-25 cm, helai daun lonjong, ujung meruncing pangkal tumpul, tepj rata, panjang 5-50 cm, lebar 4 25 cm, pertulangan sejajar, hijau. Berdasarkan sifat batang genjer termasuk pada batang basah (herba), karena batang ini biasanya mengandung air, tidak berkayu dan berwarna hijau.Batang tanaman genjer berbentuk bundar (globosus).Arah batang di atas tanah genjer memiliki batang yang tegak (erectus) dengan berarah tegak lurus ke atas.Apabila dilihat tanaman ini mempunyai akar serabut. Akar lembaga dari tanaman ini dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli yang dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut, oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia).



AKAR

1.1  Akar

Akar adalah bagian bawah tumbuhan yang biasanya berkembang di bawah permukaan.Asal akar adalah dari akar lembaga (radix) pada dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada monokotil akar lembaga mati kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim.Tudung akar berfungsi sebagai pelindung.
Fungsi utama organ akar pada tumbuhan, yaitu sebagai alat absorbsi air, nutrisi berbagai garam mineral yang terlarut di dalam tanah, dan pengokoh tumbuhan pada tempat tumbuhnya. Fungsi lain dari akar yaitu tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah, pada beberapa tanaman  akar digunakan sebagai alat untuk pertukaran udara seperti pada beringin, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon.Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp) akar berperan untuk pernapasan.Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.
Secara anatomi struktur akar dibedakan menjadi dua, yaitu struktur akar primer dan struktur akar sekunder.Akar primer adalah akar yang terus tumbuh membesar dan memanjang, akar ini akan menjadi akar pokok yang menopang. Akar primer sering juga disebut dengan akar tunggang dan akar lembaga.
Pada jaringan muda tumbuhan dikotil perkembangan akar melibatkan perkembangan sel-sel yang khusus dan tidak terdiferensiasi menjadi sel-sel matang serta sel-sel khusus yang memainkan berbagai peranan dalam kegiatan-kegiatan akar. Ada 3 daerah utama yang berperan penting pada daerah pematangan, yaitu : silinder pembuluh, korteks, dan epidermis. Ditengah-tengah akar terdapat silinder pembuluh yang dibangun oleh jaringan pembuluh bersama-sama parenkim.Sel-sel xilem yang berdinding tebal berfungsi menyalurkan air dan mineral.Sedangkan sel-sel floem berfungsi menyalurkan bahan makanan.
·        Bagian Bagian akar primer yaitu :
1.         Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktivitas sel dari belakang titik tumbuh. Rambut rambut akar berfungsi memperluas bidang penyerapan.
2.         Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapislapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Jaringanjaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
3.         Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Pita kaspari ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air.  Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang  terletak segaris dengan xilem yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis merupakan pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
4.         Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis.Silinder pusat/ stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai macam jaringan
a.      Persikel/ Perikambium. Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
b.     Berkas Pembuluh Angkut/ Vasis. Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
c.      Empulur. Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.

1.2  Struktur anatomi akar

Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amilum yang dinamakan kolumela.
Secara anatomi, struktur dan jaringan  penyusun akar tumbuhan pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam, adalah:
a.    Epidermis
Lapisan terluar, tempat munculnya rambut akar di belakang titik tumbuh akar.Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus air.Rambut-rambut akar berfungsi memperluas bidang penyerapan.Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air.Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b.   Korteks
Area yang cukup luas dibawah epidermis, yang terdiri atas jaringan parenkim dan ruang antar sel dan terkadang terdapat sklerenkim yang pada bagian dekat epidermis.Sel-sel pada jaringan korteks digunakan untuk menyimpan zat tepung.Jaringan ini sangat penting pada akar yang masih muda.Pada akar tua, korteks dan epidermis berubah menjadi jaringan gabus peridermis.
c.    Endodermis
Tebalnya hanya satu lapisan sel dan memiliki “pita” yang kadar air yang disebut pita kaspari yang mengelilingi sisi dinding sel. Dinding sel pada tumbuhan yang sudah tua biasanya tebal dan berkayu. Bagian epidermis membentuk batas dengan bagian dalam akar yang terdiri dari pembuluh angkut yang disebut stele.Dibagian dalam endodermis terdapat sel-sel berdinding tebal yang disebut perisikel, yang berfungsi untuk mengatur pembelahan sel kearah samping.
d.   Silinder Pusat/Stele
Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis.Berkas pengangkutan terdapat di antara stele.
Struktur jaringan dari luar kedalam pada akar dikotil disusun oleh epidermis, parenkim berupa korteks yang terletak didalam epidermis, jaringan pengangkut (xylem dan floem), dan empulur. Susunan berkas pengangkut xylem dan floem lateral yaitu xylem dikelilingi oleh floem. Xylem mempunyai bentuk karena adanya penonjolan-penonjolan dari daerah pusat kearah perisikel.


1.3 Struktur Anatomi Akar Limnocharis flava       

            Limnocharis flavaadalah salah satu tumbuhan yang mempunyai tipe perakaran serabut Untuk melihat struktur anatomi akar Limnocharis flava dapat dilakukan pada potongan melintang sehingga terlihat adanya jaringan epidermis, korteks, floem, xylem, endodermis, dan korteks


Pada pengamatan sayatan melintang akar Limnocharis flava dengan perbesaran 10 X 10 ditemukan bagian-bagian akar sebagai berikut:
1.     Epidermis, merupakan bagian akar yang paling luar, memiliki satu lapis dan selnya. Dinding selnya tipis sehingga mudah dilewati oleh air. Pada bagian ini memiliki bulu akar yang merupakan hasil modifikasi dari sel epidermis yang berfungsi untuk menyerap air dan garam-garam mineral.
2.     Korteks, terletak tepat di bawah epidermis, terdiri dari sel parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Selnya tidak tersusun rapat juga besar, sehinnga memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim. Plastid didalamnya menghimpun pati. Lapisan paling dalam berkembang menjadi endodermis.
3.     Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui  air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang  terletak segaris dengan xilem yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis merupakan pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
4.     Silinder pusat (Stele), terletak di bawah endodermis. Di dalam stele terdapat berkas pengankut, yaitu xylem dan floem. Xylem mempunyai fungsi untuk mengankut air dan gara-garam mineral. Floem berfungsi untuk mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.


BATANG

2.1            Batang

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting terutama bagian tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah.Batang tumbuh dari batang lembaga yang tumbuh dari dalam biji.Selanjutnya pertumbuhan berasal dari titik tumbuh berupa meristem apikal yang terdapat dalam batang.Mengingat tempat dan kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.Pada umumnya batang terdiri dari sumbu tegak dengan daun-daun yang melekat padanya.
Batang sangat berperan penting bagi kehidupan tumbahan.Air yang diserap akar diangkut oleh pembuluh kayu (xilem) sampai ke daun.Air dan garam-garam mineral dari dalam tanah masuk ke tumbuhan secara osmosis, karena cairan yang ada di dalam tumbuhan lebih pekat dari air yang ada di dalam tanah. Air menembus sel-sel, sehingga menimbulkan suatu gaya pada akar yang disebut gaya tekan akar, air masuk ke dalam batang secara kapilaritas, karena pada batang terdapat lubang-lubang kecil memanjang yang disebut kapiler batang yang terdapat pada korteks. Sepanjang pembuluh xylem punya sel-sel berbentuk kapiler, sehingga mempercepat kenaikan air sampai ke daun.
Fungsi lain dari batang yaitu:
1.       Penopang :  Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari).
2.       Pengangkut : Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
3.       Penyimpan : Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan.
4.       Alat perkembangbiakan : Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang.


2.2            Struktur Anatomi Batang

Secara anatomi, struktur dan jaringan penyusun batang tumbuhan bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam, adalah:
1.   Epidermis
Jaringan epidemis batang tersusun oleh lapisan sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Dinding sel sebelah luar dilengkapi dengan kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kekeringan.Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan primer.Aktivitas kambium gabus adalah untuk melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel. Epidermis batang tertentu dapat membentuk derivate, antara lain menjadi sel silica dan sel gabus. Misalnya pada epidermis batang tebu.
2.   Korteks
Korteks batang tersusun oleh sel-sel parenkim yang berdinding tipis. Letak sel-sel parenkim ini tidak teratur sehingga banyak berbentuk ruang antar sel. Korteks juga tersusun atas kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi menyokong  dan memperkuat tubuh tumbuhan. Sel-sel disebelah dalam korteks mengandung amilum, bagian tersebut dinamakan sarung tepung (floeterma).
3.   Stele (silinder pusat)
Stele batang terletak disebelah dalam batang.Lapisan terluar dari stele disebut periskel.Didalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut berupa xylem dan floem.Pada tumbuhan dikotil, bagian tepi stele dibatasi oleh kambium, sedangkan pada tumbuhan pada tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium.
Pada ujung batang yang sedang tumbuh, tepatnya berada dibelakang meristem apikal, terbentuk jaringan primer. Dari luar ke dalam, jaringan primer seperti tabung terdapat diujung akar terdiri atas jaringan berikut ini:
a.    Protoderma, merupakan bagian luar yang akan membentuk epidermis.
b.   Prokambium, terletak di bagian tengah, akan membentuk xilem, floem, dan kambium vascular.
c.    Meristem dasar, akan membentuk empulur dan korteks.
Pada batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks dan stele.Epidermis terdiri dari selapis sel dan merupakan bagian terluar batang.Pada epidermis terdapat stoma dan beragam tipe trikoma.Dinding luar menebal dan mengalami kutinisasi.Sel-sel epidermis rapat dan tidak memiliki ruang antara sel. Epidermis berperan dalam mencegah transpirasi dan melindungi jaringan dalam dari kerusakan mekanis dan penyakit.Daerah di sebelah dalam epidermis adalah korteks, dan pada bagian dalam korteks dibatasi oleh perisikel.Korteks terbagi menjadi dua daerah yaitu daerah kolenkim dan daerah parenkim.Kolenkim menempati posisi di bawah epidermis, dan parenkim di sebelah dalam kolenkim.Stele terdiri atas perisikel, berkas vaskuler dan empulur.Berkas vaskuler tersusun melingkar.Masing-masing berkas terdiri atas xilem, kambium dan floem.Pada bagian tengah batang dikotil tersusun atas jaringan parenkim yang memiliki ruang antar sel dan disebut empulur.
Batang monokotil sama dengan batang dikotil, memiliki epidermis, korteks dan stele. Korteks bisa berkembang baik atau tidak nyata.Struktur dan susunan berkas vaskuler terutama yang membedakan batang dikotil dan monokotil.Berkas vaskuler tersebar, termasuk juga pada empulur sehingga tidak ada batas yang jelas antara korteks dan empulur.Berkas vaskuler monokitil tidak memiliki kambium, sehingga tidak mengalami penebalan sekunder.Masing-masing berkas vaskuler diselubungi selubung berkas pengangkut yang tersusun dari jaringan sklerenkim.


2.1            Struktur Anatomi Batang  Limnocharis flava




Pada sayatan melintang batang Limnocharis flava dengan perbesaran 10 X 10 ditemukan empulur dan berkas pembuluh angkut tersebar.Karena tumbuhan genjer termasuk tumbuhan monokotil sehingga tidak memiliki kambium.


Epidermis terdiri dari sel selapis yang rapat, dan berdinding sel tipis.Epidermis merupakan bagian terluar dari batang.Pada xilem dan floem Limnocharis flava mempunyai tipe bilakolateral.


DAUN

1.1  Daun

            Daun merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai fungsi dan peran penting untuk melangsungkan kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan itu sendiri. Ciri khas dari daun, pada umumnya berwarna hijau bentuk dari daun bagian besar adalah melebar, memiliki zatklorofil yang berguna untuk membantu proses fotosintesis. Daun juga mempunyai mempunyai bagian-bagian yang berperan penting untuk membantu proses pertumbuhan pada tumbuhan,setelah di pelajari dan di pahami secara mendalam, maka manusia akan menyadari betapa pentingnya daun pada tumbuhan.



1.2  Struktur anatomi daun


            Seperti pada akar dan batang, daun terdiri dari system jaringan dermal, yakni epidermis, jaringan pembuluh, dan jaringan dasar yang disebut mesofil. Karena daun biasanya tidak mengalami penebalan sekunder, epidermis bertahansebagai system dermal.
·       Epidermis
Epidermis merupakanbagianterluardaun, epidermis daunadaduayaitu epidermis atas, dan epidermis bawah.Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin(kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit olehdua sel penutup.Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhanyang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pulayang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah).
·       Mesofil
Bagian utama helai daun adalah mesofil yang banyak mengandung kloroplas dan ruang antar sel. Mesofil merupakan lapisan jaringan dasar yang terletak antara epidermis atas danepidermis bawah dan diantara berkas pengangkut.Mesofil dapat bersitat homogenya atau terbagi menjadi jaringan tiang (palisade) dan jaringan spons (bungakarang).
a.      Parenkim palisade
Parenkim pagar (palisade) merupakan tempat fotosintesis yang utamadan sel-sel memanjang yang terdapat di daun tepat di bawah jaringan epidermis karena banyak mengandung klorofil dari pada jaringan lainnya,dengan bentuk bulat memanjang /lonjong yang berjajar seperti tiang/pagar dan dalam parenkim palisade ini terdapat sel klorofil /zat hijau daun. Parenkim pagar  berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
b.     Parenkimspons
Parenkim bunga karang (jaringan spons) merupakan lapisan sel-sel yang tidak    teratur, banyak rongga udara, dan berada di bawah lapisan jaringan tiang. Pada bunga karang terdapat klorofil dalam jumlah kecil (tidak seperti palisade).Bunga karang berfungsi sebagai tempat fotosintetis.






Pada sayatan melintang daun ini dengan perbesaran 10 X 10 ditemukan bagian epidermis danmesofil. Pada epidermis, selnya tersusun rapat dan terdiri dari selapis sel serta dinding selnya tipis. Pada bagian mesofil, terdiri dari jaringan palisade dan jaringan spons. Pada palisade selnya rapat dan memanjang, yang berfungsi untuk fotosintesis. Bunga karang atau spons selnya tidak beraturan dan tidak rapat. Jaringan ini juga berfungsi untuk fotosintesis, namun tidak seefektif  palisade.



Gambar 1.6 sayatan melintang daun Limnocharis flava



            Pada sayatan membujur epidermis daun genjer baik yang atas maupun yang bawah, ditemukan adanya stomata.Stomata ini memiliki struktur sel penutup ramping di tengah dan menggelembung di ujungnya.Inti memanjang di setiap sel penutup.Pada epidermis daun genjer bagian bawah lebih banyak terdapat stomata dibandingkan dengan epidermis bagian atas.Selain itu, ditemukan pula adanya klorofil.

ORGAN REPRODUKSI

1.1  Organ reproduksi

Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan angiospermae.Bunga dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor – faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu.Bunga mengandung organ-organ tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan generasi yang berikut, dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran individu-individu sesuatu spesies secara luas. Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik).Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan.Bunga terdiri dari sejumlah bagian steril dan bagian reproduktif atau fertil yang melekat pada sumbu, yakni dasar bunga atau reseptakulum.
Gambar 1.9 bunga Limnocharis flava
Bagian-bagianBunga

1.1.1       BagianSteril

Bagianbungaterdiridaribagiansterildanbagianreproduktif.Bagiansteril terdiri dari sepala dan petala.Stuktur sepala dan petala seperti struktur daun.Apabila bagian dalamnya berwarna atau ber hijau, sepala mirip helaian daun, sedangkan apabila berwarna selain hijau, jelas berbeda dengan petala.Petala, pada umumnya mempunyai struktur dalam yang mirip dengan helaian daun, yaitu tulang daun dan mesofilnya berkembang lebih baik, memiliki jaringan palisade, epidermis tidak mempunyai papilla, dan memiliki banyak stomata.

1.1.2       BagianReproduktif

Bagianreproduktifterdiridari stamen dankarpela.Stamen Stamen atau benang sari terdiri atas filamen atau tangkai sari dan anthera (kotak sari) di bagian distalnya.Anthera terdiri atas dua ruangan (lobus) yang menempel dan bersambungan dengan lanjutan filamen.Setiap lobus berisi serbuk sari.Pada bunga, bisa ditemukan satu helai karpel atau lebih. Jika terdapat dua karpel atau lebih, maka karpel dapat lepas satu dari yang lain (ginesium apokarp) atau karpel berlekatan dengan cara yang bermacam-macam (ginesium sinkarp). Pada ginesium sinkarp, ada dua cara perlekatan karpel.









Gambar 2.2 Ovarium bunga Limnocharis flava

Gambar 2.1 putik bunga Limnocharis flava


Yang pertama karpel berlekatan dengan kondsi terlipat dan muka abaksial melekat pada muka abaksial.
Disini terbentuk ginesium beruang dua atau beruang banyak.Yang kedua, pelekatan terjadi dalam keadaan tak terlipat atau setengah terlipat dan terbentuk ginesium beruang satu.Pada ginesium biasanya dapat dibedakan bagian bawah yang fertil yakni bakal buah atau ovarium, bagian tengah yang steril yakni tangkai putik atau stilus.Dan yang paling ujung adalah kepala putik atau stigma.Bakal buah dibedakan dinding bakal buah
 dan ruang bakal buah.Pada bakal buah beruang banyak terdapat sekat pemisah.Bakal biji atau ovulum terdapat pada daerah dinding bakal buah dalam (adaksial) yang disebut plasenta.Setiap karpel memiliki dua plasenta.Pada karpel, plasenta ditemukan di dekat tepi atau tidak jauh darinya, sehingga dibedakan plasenta merginal (tepi) dan plasenta laminar (agak jauh dari tepi).Plasenta parietal terjadi pada ginesium yang kelipatan karpelnya terjadi secara marginal dan hanya ada satu ruang ginasium.Pada ginesium yang karpelnya terlipat, bakal buahnya beruang dua atau banyak, dan plasentanya aksiler.Jika sekat pemisah hilang maka plasenta di tengah, bebas dari sekat.Dinamakan plasenta sentral bebas.




Genjer memiliki bunga yang mempunyai sifat seperti daun.Berdasarkan kelengkapan bunga, genjer memiliki bunga yang lengkap, karena di situ semua daun bunga seperti kelopak, mahkota, benang sari dan putik terdapat pada bunga genjer.Setelahdilakukanperusakanpadakepala sari untukmelihatserbuk sari.Telahditemukanserbuk sari yang berbentuk bulat.Serta ditemukan putik menumpang.Setelah dilakukan pengirisan terlihat putik terdapat bakal buah dengan beruang banyak, sehingga terdapat sekat pemisah.
Gambar 2.3 benang sari bunga Limnocharis flava


DAFTAR PUSTAKA


Sutrian, Yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan). Jakarta: PT. Rineka Cipta.______. _____. Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan. Hal: 1-28.
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB; Bandung
http://2.bp.blogspot.com/flower_anatomy.jpg. Diakses 10 Juli 2012 pukul
12.30 WIB
http://ict.smpn1karangmojo.sch.id/g_galuh/?attachment_id=22
















Comments